Rabu, 08 Juni 2016

Pelajaran dari Sopir Truk


Sekitar sebulan yang lalu ketika akan masuk pintu tol bunder Gresik menemukan peristiwa yang hampir sama dengan gambar dari salah satu media (surabayaonline.com) yakni ada sopir truk yang tidur di bawah truk, namun yang kulihat lebih parah, karena beliau tidur tanpa alas di atas aspal. Begitu salah satu gambaran pengorbanan dari seorang ayah dalam menafkahi keluarganya. melihat peristiwa ini teringat bagaimana usaha Allahumghfirlah bapak dalam usahanya menfkahi keluarga. Terkadang juga tiba-tiba marah ketika melihat anak-anak lulusan sekolah yang mencorat-coret bajunya, apakah mereka pikir baju itu dibel tanpa uang, dan uang itu datang sendiri tanpa usaha? naudzubillah.
Dari peristiwa waktu itu kembali mengingatkanku ke masa lalu,dulu pernah dan sering nginep di hotel kuda laut(pom bensin/sppbu), dermaga, pelataran masjid, rumah warga, dan di bawah shelter BTS. Mengingat masa lalu dan yang sedang dilalui sekarang hanya satu kata "alchamdulillah". Mungkin ini salah satu cara Gusti Allah mengingatkanku untuk selalu bersyukur dengan menampilkan peristiwa-peristiwa yang kurang menyenangkan. Tips!, sering-seringlah bermain berkunjung ke lingkungan-lingkungan"minus", sering-seringlah ketemu orang fakir, sering-seringlah ketemu pekerja kasar, jangan hanya main ke mall, clubbing. seperti nasehat Kanjeng Nabi kalau soal dunia lihatlah ke bawah mu sedangkan kalau menyoal akherat lihatlah ke atasmu.
Ketika peristiwa ini kuceritakan ke seseorang, beliau memberi perspektif tambahan mengenai peristiwa ini tentang hak Allah dalam mengangkat derajat seseorang. Seperti dalam AlQuran bahwa Allah mengangkat derajat seseorang sesuai dengan kehedakNya sendiri.Namun, Gusti Allah pun pernah memberikan petunjuk salah satu cara bagaimana bisa menaikan derajat yaitu dengan Ilmu. Maka, ayo jangan sampai bosen mencari ilmu ya. Meskipun mencari ilmu itu berat, baik sisi biaya dan waktu namun itu bukanlah alasan untuk tidak mencarinya, karena dengan kemajuan teknologi sekarang maka akses ke ilmu lebih mudah dan cepat, tinggal kita mau apa tidak. Seperti kata Gus Mus, sekali kita berhenti mencari ilmu disaat itulah kita memulai kebodohan.
Mudah-mudahan Gusti Allah selalu merahmati kita dan menuntun kita menjadi hamba-hamba yang bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar