Rabu, 05 Oktober 2016

Ayo Nandur ben gak Ajur



Pernah denger global warming? tentu sudah dong, mengintip wikipedia, pemansan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Peningkatan suhu permukaan bumi ini ternyata memiliki dampak yang tidak bisa dianggap remeh loh, sebut saja perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi, es di kutub mulai mencair sehingga memungkinkan tenggelamnya dataran, hewan yang mulai punah. Loh kok ngeri..itu sih dampak secara globalnya, dampak kecil-kecil yang sering kita rasakan adalah perubahan cuaca yang tidak bisa diperkirakan, dan kerasa gak sih kalau belakangan ini makin sumuk dan panas ? ya kira-kira begitulah dampak dari pemanasan global.
Para ahli dan pakar lingkungan bahkan di buku-buku sekolah dan internet sudah banyak disebutkan penyebab dari global warming ini, mulai dari pemakaian energi yang berlebihan, efek rumah kaca, zat karbon yang meningkat sampai meningkatnya tingkat "keterangan" dari matahari. Ya sekali lagi itu kalau kita lihat secara global, sekarang coba kita lihat dikehidupan kita dan sekitar kita, bagaimana pemakaian listrik kita dan bagaimana kondisi lingkungan kita, rindang kah atau malah gersang sama sekali, gundul seperti gundulnya pak Ogah. Belum lagi bila ngelihat ke sekitar rumah, berapa ratus kendaraan bermotor yang lalu lalang di depan rumah saben harinya, bayangkan berapa banyak karbon yang terkumpul setiap harinya. Kalau begini jadi wajar toh jika makin panas dan sumuk? salah siapa coba? ya kita lah hehehehe, bener toh, sudah disebutkan dalam alQuran surat ar Rum ayat 41-42  bahwa kerusakan di muka bumi ini disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Nah loh, aku manusia, kamu? manusia juga kan? berarti sedikit ataupun banyak kita turut serta merusak tempat hidup kita sendiri..wow amazing ya kita ini.
Oke cukup sudah, whats next? apa yang bisa kita lakukan untuk menebus dan mengurangi andil kita dalam merusak alam ini? simple nya sih ya mengurangi penyebab kerusakan. Karena aku masih sangat susah lepas dari penggunaan kendaraan bermotor dan listrik, minimal yang bisa kulakukan adalah mengurangi pemakaiannya dan menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Kayaknya itu juga belum cukup untuk mengurangi dampak kerusakan, so, suatu sore tercetuslah ide untuk menanam pohon. Kan katanya dengan menanam pohon bisa sedikit mengurangi zat karbon yang berterbangan di udara kita, minimal di sekitar rumah kita. wait, kan ga ada lahan, dan menanam pohon kan lama waktunya,. Nah, akhirnya ketemu lah alternatif yaitu menanam tambulampot, tanaman buah dalam pot. Sementara ini yang bisa kulakukan, menanam tanaman buah dalam pot.
Alchamdulillah dari rencana dan angan tadi sekarang di halaman rumah yang sempit itu sudah ada sekitar 30 varietas tanaman buah, mulai dari jenis jeruk, sawo, mangga, klengkeng, nangka, anggur, buah tin, dan beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi. Tidak banyak sih, semoga bisa bertambah. Makin kesini makin kurasakan manfaat dari penanaman tanaman buah ini, rumah jadi semakin kelihatan asri, lebih indah dan lebih sering dilirik orang karena melihat aneka ragam tumbuhan buah dan sayur. Belum lagi ketika berbuah, alchamdulillah meskipun selaku pencetus, terkadang kalah cepat dalam memanen daripada orang lain. Alchamdulillah juga karena buahnya bisa dinikmati oleh orang lain, ketika ada jeruk yang sudah matang orang lain juga bisa mengambil, sawo kemarin juga gak kebagian seh tapi alchamdulillah orang lain bisa menikmati. Meskipun jarang bisa menikmati hasil nandur ini, mendengarkan cerita orang-orang yang menikmati hasil nandur ini sudah cukup seneng hati ini. Eh jeruknya manis, eh sawonya manis banget, klengkengannya enak, srikayanya enak ga ada biji dan lain-lain. Sangat sangat senang hati ini ketika mendengar itu semua. Lebih seneng lagi ketika mendengar ada orang yang pengen nandur buah karena terinspirasi oleh halaman sempit tadi, mulai dari keluarga sampai ke tetangga. Alchamdulillah...
Tiba-tiba otakku usil, ini kan sekedar pemanasan global, naiknya temperature di permukaan bumi, sedangkan tadi disebutkan kerusakan di muka bumi yang artinya tidak hanya berhubungan dengan kondisi alamnya saja tapi juga kehidupan di dalamnya. Apakah kerusakan yang dimaksud ini berkaitan dengan memanasnya suhu permusuhan diantara kita penghuni bumi ini? atau apa? Jika menanam tanaman tadi bisa sedikit membuat suhu sekitar menjadi lebih sejuk, apakah untuk menangani kerusakan perilaku manusia juga bisa dilakukan dengan menanam? Bisa jadi, tapi yang ditanam bukan pohon lagi, melainkan kebaikan dan cinta kasih. Bayangkan saja yang kita tanam di diri kita adalah sesuatu yang baik, insyaallah yang tumbuh dan muncul dari diri kita adalah kebaikan. Masih inget pepatah "apa yang engkau tanam, itu yang akan tuai"? seperti halnya pengalamanku nandur tanaman tadi, apa yang kutanam belum tentu aku yang akan merasakannya, tapi bisa jadi orang lain yang(juga) merasakan dan menikmatinya.
Sekarang ayo kita membayangkan lagi, coba yang kita tanam tadi adalah kebaikan, bayangkan bagaimana besarnya manfaat yang akan kita terima atau orang lain rasakan. Ketika kita menanamkan kedermawanan dalam diri kita insyaallah kita tidak akan merasa miskin, orang disekitar kita pun akan mendapat manfaat dari kedermawanan kita, coba sekarang yang kita tanam dan pupuk adalah sifat kikir, apa yang akan kita dan orang lain rasakan? insyaallah kita akan merasa kurang terus, akibatnya kita akan menyibukkan diri untuk menambah dan menambah terus harta kita, mengorbankan kesehatan kita, waktu, akan dan keluarga kita, rasa tidak pernah cukup itulah yang membuat kita tersiksa sendiri belum lagi yang dirasakan oleh orang sekitar kita, melihat kita sudah punya harta, rumah, mobil tapi tetap saja tidak peduli dengan manusia sekitarnya yang untuk makan saja sulit. Sekarang ayo bayangkan ketika yang kita tanam adalah sifat tawadlu' maka kemudian yang kita rasakan dan boleh jadi yang dirasakan oleh orang sekitar adalah kedamaian, kenyamanan dan kehormatan, dan sekarang coba yang ditanam adalah kesombongan, apa yang akan kita tuai? tidak lain adalah kebencian dari orang lain dan yang lainnya silahkan kalian bayangkan sendiri. PR untuk kita semua, mari kita semua membayangkan jika yang kita tanam adalah sifat adil, pemurah, pemaaf, welas asih, jujur..apa yang kira-kira terjadi di kehidupan kita di bumi ini. Bandingkan enak mana dengan  ketika yang kita tanam adalah dendam, angkuh, pongah, penipu, kejam, pelit, mau menang sendiri dan semacamnya. Pikirkan dan bandingkan, kemudian tentukan apa yang akan kita tanam.
Di akhir cerita ini, marilah kita rawat bumi ini, kita sayangi tempat tinggal sementara kita ini, kalau tidak bisa menjaga minimal jangan kita rusak. Begitu juga dengan jiwa ini mari kita tanami kebaikan saja demi kenyamanan di tempat tinggal kita yang abadi nanti. Ayo Nandur bukan hanya sebuah tagar/hastag, namun sebagai ajakan untuk memperbaiki bumi dan jiwa ini. Akhir kata Ayo Nandur ben gak Ajurr--Ayo menanam(kebaikan) supaya tidak Ajur(rusak).

Wallahu a'lam bisshowab

cak S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar