Pernah denger global warming? tentu sudah dong, mengintip
wikipedia, pemansan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi
telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Peningkatan suhu permukaan bumi ini ternyata memiliki dampak yang tidak bisa
dianggap remeh loh, sebut saja perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi, es
di kutub mulai mencair sehingga memungkinkan tenggelamnya dataran, hewan yang
mulai punah. Loh kok ngeri..itu sih dampak secara globalnya, dampak kecil-kecil
yang sering kita rasakan adalah perubahan cuaca yang tidak bisa diperkirakan,
dan kerasa gak sih kalau belakangan ini makin sumuk dan panas ? ya kira-kira
begitulah dampak dari pemanasan global.
Para ahli dan pakar lingkungan bahkan di buku-buku sekolah dan
internet sudah banyak disebutkan penyebab dari global warming ini, mulai dari
pemakaian energi yang berlebihan, efek rumah kaca, zat karbon yang meningkat
sampai meningkatnya tingkat "keterangan" dari matahari. Ya sekali
lagi itu kalau kita lihat secara global, sekarang coba kita lihat dikehidupan
kita dan sekitar kita, bagaimana pemakaian listrik kita dan bagaimana kondisi
lingkungan kita, rindang kah atau malah gersang sama sekali, gundul seperti
gundulnya pak Ogah. Belum lagi bila ngelihat ke sekitar rumah, berapa ratus
kendaraan bermotor yang lalu lalang di depan rumah saben harinya, bayangkan
berapa banyak karbon yang terkumpul setiap harinya. Kalau begini jadi wajar toh
jika makin panas dan sumuk? salah siapa coba? ya kita lah hehehehe, bener toh,
sudah disebutkan dalam alQuran surat ar Rum ayat 41-42 bahwa kerusakan di
muka bumi ini disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Nah loh, aku
manusia, kamu? manusia juga kan? berarti sedikit ataupun banyak kita turut
serta merusak tempat hidup kita sendiri..wow amazing ya kita ini.
Oke cukup sudah, whats next? apa yang bisa kita lakukan untuk
menebus dan mengurangi andil kita dalam merusak alam ini? simple nya sih ya
mengurangi penyebab kerusakan. Karena aku masih sangat susah lepas dari
penggunaan kendaraan bermotor dan listrik, minimal yang bisa kulakukan adalah
mengurangi pemakaiannya dan menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih
tinggi. Kayaknya itu juga belum cukup untuk mengurangi dampak kerusakan, so,
suatu sore tercetuslah ide untuk menanam pohon. Kan katanya dengan menanam
pohon bisa sedikit mengurangi zat karbon yang berterbangan di udara kita,
minimal di sekitar rumah kita. wait, kan ga ada lahan, dan menanam pohon kan
lama waktunya,. Nah, akhirnya ketemu lah alternatif yaitu menanam tambulampot,
tanaman buah dalam pot. Sementara ini yang bisa kulakukan, menanam tanaman buah
dalam pot.
Alchamdulillah dari rencana dan angan tadi sekarang di halaman
rumah yang sempit itu sudah ada sekitar 30 varietas tanaman buah, mulai dari
jenis jeruk, sawo, mangga, klengkeng, nangka, anggur, buah tin, dan beberapa
jenis sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi. Tidak banyak sih, semoga bisa
bertambah. Makin kesini makin kurasakan manfaat dari penanaman tanaman buah
ini, rumah jadi semakin kelihatan asri, lebih indah dan lebih sering dilirik
orang karena melihat aneka ragam tumbuhan buah dan sayur. Belum lagi ketika
berbuah, alchamdulillah meskipun selaku pencetus, terkadang kalah cepat dalam
memanen daripada orang lain. Alchamdulillah juga karena buahnya bisa dinikmati
oleh orang lain, ketika ada jeruk yang sudah matang orang lain juga bisa
mengambil, sawo kemarin juga gak kebagian seh tapi alchamdulillah orang lain
bisa menikmati. Meskipun jarang bisa menikmati hasil nandur ini, mendengarkan
cerita orang-orang yang menikmati hasil nandur ini sudah cukup seneng hati ini.
Eh jeruknya manis, eh sawonya manis banget, klengkengannya enak, srikayanya
enak ga ada biji dan lain-lain. Sangat sangat senang hati ini ketika mendengar
itu semua. Lebih seneng lagi ketika mendengar ada orang yang pengen nandur buah
karena terinspirasi oleh halaman sempit tadi, mulai dari keluarga sampai ke
tetangga. Alchamdulillah...
Tiba-tiba otakku usil, ini kan sekedar pemanasan global, naiknya
temperature di permukaan bumi, sedangkan tadi disebutkan kerusakan di muka bumi
yang artinya tidak hanya berhubungan dengan kondisi alamnya saja tapi juga
kehidupan di dalamnya. Apakah kerusakan yang dimaksud ini berkaitan dengan
memanasnya suhu permusuhan diantara kita penghuni bumi ini? atau apa? Jika
menanam tanaman tadi bisa sedikit membuat suhu sekitar menjadi lebih sejuk,
apakah untuk menangani kerusakan perilaku manusia juga bisa dilakukan dengan
menanam? Bisa jadi, tapi yang ditanam bukan pohon lagi, melainkan kebaikan dan
cinta kasih. Bayangkan saja yang kita tanam di diri kita adalah sesuatu yang
baik, insyaallah yang tumbuh dan muncul dari diri kita adalah kebaikan. Masih
inget pepatah "apa yang engkau tanam, itu yang akan tuai"? seperti
halnya pengalamanku nandur tanaman tadi, apa yang kutanam belum tentu aku yang
akan merasakannya, tapi bisa jadi orang lain yang(juga) merasakan dan
menikmatinya.
Sekarang ayo kita membayangkan lagi, coba yang kita tanam tadi
adalah kebaikan, bayangkan bagaimana besarnya manfaat yang akan kita terima
atau orang lain rasakan. Ketika kita menanamkan kedermawanan dalam diri kita
insyaallah kita tidak akan merasa miskin, orang disekitar kita pun akan
mendapat manfaat dari kedermawanan kita, coba sekarang yang kita tanam dan
pupuk adalah sifat kikir, apa yang akan kita dan orang lain rasakan? insyaallah
kita akan merasa kurang terus, akibatnya kita akan menyibukkan diri untuk
menambah dan menambah terus harta kita, mengorbankan kesehatan kita, waktu,
akan dan keluarga kita, rasa tidak pernah cukup itulah yang membuat kita
tersiksa sendiri belum lagi yang dirasakan oleh orang sekitar kita, melihat
kita sudah punya harta, rumah, mobil tapi tetap saja tidak peduli dengan
manusia sekitarnya yang untuk makan saja sulit. Sekarang ayo bayangkan ketika
yang kita tanam adalah sifat tawadlu' maka kemudian yang kita rasakan dan boleh
jadi yang dirasakan oleh orang sekitar adalah kedamaian, kenyamanan dan
kehormatan, dan sekarang coba yang ditanam adalah kesombongan, apa yang akan
kita tuai? tidak lain adalah kebencian dari orang lain dan yang lainnya
silahkan kalian bayangkan sendiri. PR untuk kita semua, mari kita semua
membayangkan jika yang kita tanam adalah sifat adil, pemurah, pemaaf, welas
asih, jujur..apa yang kira-kira terjadi di kehidupan kita di bumi ini.
Bandingkan enak mana dengan ketika yang kita tanam adalah dendam, angkuh,
pongah, penipu, kejam, pelit, mau menang sendiri dan semacamnya. Pikirkan dan
bandingkan, kemudian tentukan apa yang akan kita tanam.
Di akhir cerita ini, marilah kita rawat bumi ini, kita sayangi
tempat tinggal sementara kita ini, kalau tidak bisa menjaga minimal jangan kita
rusak. Begitu juga dengan jiwa ini mari kita tanami kebaikan saja demi
kenyamanan di tempat tinggal kita yang abadi nanti. Ayo Nandur bukan hanya
sebuah tagar/hastag, namun sebagai ajakan untuk memperbaiki bumi dan jiwa ini. Akhir
kata Ayo Nandur ben gak Ajurr--Ayo menanam(kebaikan) supaya tidak Ajur(rusak).
Wallahu a'lam bisshowab
cak S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar