Kalau teman-teman sempat buka
bidayatul hidayah karya Imam Ghazali atau di pengajian-pengajian bahkan jika
dibrowsing di internet, mala akan banyak sekali ditemukan manfaat dari solat 5
waktu, dari sisi keimanan, kesehatan jasmani sampai psikologis. Berikutnya
merupakan uneg-uneg pribadiku mengenai sholat 5 waktu yang di perintah kan
langsung oleh Allah swt kepada kanjeng Nabi Muchammad dalam rangkaian isro'
mi'roj. Sedemikian pentingnya ibadah sholat ini sampai sampai disampaikan
langsung oleh Gusti Allah. Terus bagaimana pengaruh solat dalam proses
pendingklukan? Berikut sedikit cerita dariku. Kurang nyamannya hati dan
kehidupanku saat ini kurasakan adalah dampak dari kurangnya perhatianku
terhadap 5 waktu ini terutama dalam proses ndingkluk ke Gusti Allah. Kalau
kuperhatikan dari awal sampai akhir sholat tidak lain adalah proses yang
apabila kita dalami bener bener merupakan proses pembentukan kita sebagai hamba
yang sejati. Sekarang ayo kita perhatikan dari awal sholat ya, sebelum sholat
yang mesti diperhatikan adalah aspek kesucian, baik itu kesucian tempat dan
kesucian badan. Bicara soal kesucian tidak bisa dilepaskan akan pembahasan soal
kebersihan yang notabene merupaka salah satu aspek dari keimanan. Setiap
menghadap penguasa kita mesti menyiapkan jasmani kita selain rohani dalam
keadaan yang bersih, mengindikasikan bahwa yang bakalan kita temuin adalah
penguasa kita, penguasa beneran, penguas hidup dan mati kita. Mulai dari proses
sebelum menghadap pun harus kita persiapkan dengan bener. Kalau tidak jangan
harap dapat manfaat dan keberkahan dari sholat.
Setelah bersuci maka selanjutnya
adalah kita mengucapkan niat untuk sholat, perhatikan pada lafal terakhir niat
kita, maka akan kita temukan kalimat "lillahi ta'ala" yang artinya
semua ini kita lakukan untuk Gusti Allah, semua ibadah tidak hanya sholat
semuanya kita niatkan untuk Gusti Allah, ini mengindikasikan bahwa kedudukan
kita di hadapan Allah hanyalah seorang hamba Allah, tidak lebih.. Tugas kita
hanya satu yaitu beribadah dengan Allah. kalau dewasa ini ada orang yang
menyatakan berbisnis dengan Allah, saya mungkin akan kurang setuju. karena
satu-satunya tujuan ibadah adalh untuk menghamba bukan transaksi untung-rugi,
win-win solution atau lainnya. Aku pribadi gak bakalan berani untuk berbisnis
dengan Allah, lah kita ini hamba yang hanya harus menurut kepadaNya kok. Kalo
ga percaya ya lihat saja di setiap niat kita. Perkara kita sekarang dapat rizki
atau kedudukan atapun nikmat yang lain, itu semata-mata hanyalah besarnya kasih
sayang Allah tidak lebih, ukan karena ibadah kita, bukan karena ketaatan
kita atau kebaikan kita. itu semuanya aadalah tanda sayang Allah yang nantinya
akan kita pertanggung jawabkan juga. Dalami dan luruskan niat kita lagi supaya
kita ingat bahwa kita hanyalah hamba Allah, jika sudah merasa hamba Allah maka
kita tidak akan berani lagi menganggap diri kita lebih tinggi dari manusia yang
lain, atau naudzubillah min dalik, berani kepada Allah. Seperti sering
kusinggung di cerita yang lain kita itu hanya menjalankan perintah Allah,
perkara apa balasannya serahkan saja pada Allah? memang tidak boleh minta?
boleh dan bahkan wajib meminta sebagai bentuk kedudukan rendahan kita di
hadapan Allah swt.
Niat sholat itu dilafalkan diantara
takbir, Allahu Akbar, artinya apa? bahwa setiap detik dan aktifitas kita harus
didasari akan kebesaran Allah. Kita harus mengakui kekuasaan dan kebesaran
Allah, karena hanya dengan kuasa dan kebesarannya lah kita beraktifitas di
dunia ini, termasuk dalam aktifitas ibadah. Sehabis memantapkan niat biasanya
dilafalkan juga doa iftitah, meskipun banyak sekali macam redaksi doa iftitah,
ada satu bait yang menurutku menegaskan kembali kebesaran Allah dan begitu
rendahnya kita di hadapan Allah. Bahwa hidup kita, mati kita dan semua ibadah
kita itu hanyalah untuk Allah. Begitu besar dan Agungnya Allah sehingga tidak
ada lagi alasan untuk menyekutukanNya dengan yang lain. Rupa-rupanya di sinilah
kekuranganku, masih saja sering menomer dua kan bahkan menomer sekiankan ibadah
sholat, masih mengalahkan sholat dengan aktifitas yang lain, entah itu hiburan,
nonton filem, konser, entah itu rapat, entah itu kegiatan-kegiatan lainnya.
Sekarang ternyata kutahu bahwa sholatku belumlah khusu'. Bagaimana dengan
kalian?
Rukun selanjutnya adalah membaca
surat alfatiha. Soal ummul quran ini tentunya kalian sudah sering membaca dan
mungkin sudah hapal sampai arti dan maknanya. Bagiku 7 ayat dalam surat ini
kembali menunjukkan betapa besar kuasa Allah sehingga tidak ada lagi yang bisa
kita lakukan selain memujiNya, bahkan awal surat ini diawali dengan kalimat
bismillah, artinya hanya dengan memohon bantuan dan rahmatNya seharusnya kita
menjalani hidup ini. Kenapa? Karena Dialah satu-satunya pemilik kehidupan ini,
kalau ga ke Gusti Allah kemana lagi kita memohon? Terus apa yang kita mohon?
Hanya jalan keselamatan, jalan yang diperuntukkan bagi hambaNya yang diijinkan
bertemu denganNya. Karena nikmat terbesar adalah bertemu dengan penguasa kita.
The One and Only. Gusti Allah.
Berikutnya berturut turut adalah
rukuk i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud. Dan semuanya berisi bacaan
tentang pengakuan akan kebesaran Allah, dan ketergantungan kita kepada Allah.
Jika kita sudah sholat, sudah rukuk sujud, tapi masih saja merasa lebih dari
yang lainnya mungkin perlu kita tinjau lagi sholat kita. Seberapa lama kita
sujud bukanlah indikator bahwa sholat khusuk terutama jika di hati dan pikiran
masih ada jiwa merasa lebih, belum bisa ndingkluk kepada Allah ataupun mahluk
lainnya. Ini bukan soal kalian, ini adalah pengalaman pribadiku yang sholat ku
belum bisa khusuk. Salah satu tandanya adalah kurang tuma'ninah dalam
menjalankan penghambaan di luar sholat. Rasanya ini adalah yang disebut sholat
sebagai tiang agama. Sekali sholat hancur, maka yakinlah agama sebagai jalan
hidupmu akan kacau juga. Bukan hanya sholat sebagai bentuk gerakan sholat tapi
sholat dalam arti penghambaan yang sejati. Pernah kutanya kepada seorang alim,
bagaimana tanda sholat khusu' dan bagaimana mencapainya. Beliau hanya bilang
dirikan sholat jangan pernah ditinggal kan insyaallah suatu saat aku akan
merasakan asal tidak lupa untuk memohon pertolongannya.
ShOlat ditutup dengan satu rukun,
yaitu Salam, sampai di sini makin yakin bahwa aku ini lemah banget. Gak bisa
sepertinya hidup tanpa bantuan dari Allah, namun aku sendiri yang sering nakal,
mencari keselamatan di tempat yang lain, merasa kurang terus terutama dalam hal
duniawi, kebahagian masih diukur dari materi, padahal jika sempat menghamba
saja kepada Allah Insyaallah itu sudah cukup. Waktu yang kuhabiskan untuk duniawi
masih saja lebih besar daripada yang kugunakan untuk menghamba kepada Pemilik
Keselamatan. Ya Allah, berilah hambaMu ini kekhusukan dalam ndingkluk menghamba
kepadamu. Terimakasih sudah Engkau berikan 5 waktu yang berharga berupa sholat.
Setidaknya itu mengingatkanku akan lemahnya diriku.
Maka, Mari jangan lewatkan 5 waktu
berharga tadi, kalau tidak kita akan menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar