Senin, 13 Maret 2017

The Precious Five

Kalau teman-teman sempat buka bidayatul hidayah karya Imam Ghazali atau di pengajian-pengajian bahkan jika dibrowsing di internet, mala akan banyak sekali ditemukan manfaat dari solat 5 waktu, dari sisi keimanan, kesehatan jasmani sampai psikologis. Berikutnya merupakan uneg-uneg pribadiku mengenai sholat 5 waktu yang di perintah kan langsung oleh Allah swt kepada kanjeng Nabi Muchammad dalam rangkaian isro' mi'roj. Sedemikian pentingnya ibadah sholat ini sampai sampai disampaikan langsung oleh Gusti Allah. Terus bagaimana pengaruh solat dalam proses pendingklukan? Berikut sedikit cerita dariku. Kurang nyamannya hati dan kehidupanku saat ini kurasakan adalah dampak dari kurangnya perhatianku terhadap 5 waktu ini terutama dalam proses ndingkluk ke Gusti Allah. Kalau kuperhatikan dari awal sampai akhir sholat tidak lain adalah proses yang apabila kita dalami bener bener merupakan proses pembentukan kita sebagai hamba yang sejati. Sekarang ayo kita perhatikan dari awal sholat ya, sebelum sholat yang mesti diperhatikan adalah aspek kesucian, baik itu kesucian tempat dan kesucian badan. Bicara soal kesucian tidak bisa dilepaskan akan pembahasan soal kebersihan yang notabene merupaka salah satu aspek dari keimanan. Setiap menghadap penguasa kita mesti menyiapkan jasmani kita selain rohani dalam keadaan yang bersih, mengindikasikan bahwa yang bakalan kita temuin adalah penguasa kita, penguasa beneran, penguas hidup dan mati kita. Mulai dari proses sebelum menghadap pun harus kita persiapkan dengan bener. Kalau tidak jangan harap dapat manfaat dan keberkahan dari sholat.
Setelah bersuci maka selanjutnya adalah kita mengucapkan niat untuk sholat, perhatikan pada lafal terakhir niat kita, maka akan kita temukan kalimat "lillahi ta'ala" yang artinya semua ini kita lakukan untuk Gusti Allah, semua ibadah tidak hanya sholat semuanya kita niatkan untuk Gusti Allah, ini mengindikasikan bahwa kedudukan kita di hadapan Allah hanyalah seorang hamba Allah, tidak lebih.. Tugas kita hanya satu yaitu beribadah dengan Allah. kalau dewasa ini ada orang yang menyatakan berbisnis dengan Allah, saya mungkin akan kurang setuju. karena satu-satunya tujuan ibadah adalh untuk menghamba bukan transaksi untung-rugi, win-win solution atau lainnya. Aku pribadi gak bakalan berani untuk berbisnis dengan Allah, lah kita ini hamba yang hanya harus menurut kepadaNya kok. Kalo ga percaya ya lihat saja di setiap niat kita. Perkara kita sekarang dapat rizki atau kedudukan atapun nikmat yang lain, itu semata-mata hanyalah besarnya kasih sayang Allah tidak lebih,  ukan karena ibadah kita, bukan karena ketaatan kita atau kebaikan kita. itu semuanya aadalah tanda sayang Allah yang nantinya akan kita pertanggung jawabkan juga. Dalami dan luruskan niat kita lagi supaya kita ingat bahwa kita hanyalah hamba Allah, jika sudah merasa hamba Allah maka kita tidak akan berani lagi menganggap diri kita lebih tinggi dari manusia yang lain, atau naudzubillah min dalik, berani kepada Allah. Seperti sering kusinggung di cerita yang lain kita itu hanya menjalankan perintah Allah, perkara apa balasannya serahkan saja pada Allah? memang tidak boleh minta? boleh dan bahkan wajib meminta sebagai bentuk kedudukan rendahan kita di hadapan Allah swt.
Niat sholat itu dilafalkan diantara takbir, Allahu Akbar, artinya apa? bahwa setiap detik dan aktifitas kita harus didasari akan kebesaran Allah. Kita harus mengakui kekuasaan dan kebesaran Allah, karena hanya dengan kuasa dan kebesarannya lah kita beraktifitas di dunia ini, termasuk dalam aktifitas ibadah. Sehabis memantapkan niat biasanya dilafalkan juga doa iftitah, meskipun banyak sekali macam redaksi doa iftitah, ada satu bait yang menurutku menegaskan kembali kebesaran Allah dan begitu rendahnya kita di hadapan Allah. Bahwa hidup kita, mati kita dan semua ibadah kita itu hanyalah untuk Allah. Begitu besar dan Agungnya Allah sehingga tidak ada lagi alasan untuk menyekutukanNya dengan yang lain. Rupa-rupanya di sinilah kekuranganku, masih saja sering menomer dua kan bahkan menomer sekiankan ibadah sholat, masih mengalahkan sholat dengan aktifitas yang lain, entah itu hiburan, nonton filem, konser, entah itu rapat, entah itu kegiatan-kegiatan lainnya. Sekarang ternyata kutahu bahwa sholatku belumlah khusu'. Bagaimana dengan kalian?
Rukun selanjutnya adalah membaca surat alfatiha. Soal ummul quran ini tentunya kalian sudah sering membaca dan mungkin sudah hapal sampai arti dan maknanya. Bagiku 7 ayat dalam surat ini kembali menunjukkan betapa besar kuasa Allah sehingga tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain memujiNya, bahkan awal surat ini diawali dengan kalimat bismillah, artinya hanya dengan memohon bantuan dan rahmatNya seharusnya kita menjalani hidup ini. Kenapa? Karena Dialah satu-satunya pemilik kehidupan ini, kalau ga ke Gusti Allah kemana lagi kita memohon? Terus apa yang kita mohon? Hanya jalan keselamatan, jalan yang diperuntukkan bagi hambaNya yang diijinkan bertemu denganNya. Karena nikmat terbesar adalah bertemu dengan penguasa kita. The One and Only. Gusti Allah.
Berikutnya berturut turut adalah rukuk i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud. Dan semuanya berisi bacaan tentang pengakuan akan kebesaran Allah, dan ketergantungan kita kepada Allah. Jika kita sudah sholat, sudah rukuk sujud, tapi masih saja merasa lebih dari yang lainnya mungkin perlu kita tinjau lagi sholat kita. Seberapa lama kita sujud bukanlah indikator bahwa sholat khusuk terutama jika di hati dan pikiran masih ada jiwa merasa lebih, belum bisa ndingkluk kepada Allah ataupun mahluk lainnya. Ini bukan soal kalian, ini adalah pengalaman pribadiku yang sholat ku belum bisa khusuk. Salah satu tandanya adalah kurang tuma'ninah dalam menjalankan penghambaan di luar sholat. Rasanya ini adalah yang disebut sholat sebagai tiang agama. Sekali sholat hancur, maka yakinlah agama sebagai jalan hidupmu akan kacau juga. Bukan hanya sholat sebagai bentuk gerakan sholat tapi sholat dalam arti penghambaan yang sejati. Pernah kutanya kepada seorang alim, bagaimana tanda sholat khusu' dan bagaimana mencapainya. Beliau hanya bilang dirikan sholat jangan pernah ditinggal kan insyaallah suatu saat aku akan merasakan asal tidak lupa untuk memohon pertolongannya.
ShOlat ditutup dengan satu rukun, yaitu Salam, sampai di sini makin yakin bahwa aku ini lemah banget. Gak bisa sepertinya hidup tanpa bantuan dari Allah, namun aku sendiri yang sering nakal, mencari keselamatan di tempat yang lain, merasa kurang terus terutama dalam hal duniawi, kebahagian masih diukur dari materi, padahal jika sempat menghamba saja kepada Allah Insyaallah itu sudah cukup. Waktu yang kuhabiskan untuk duniawi masih saja lebih besar daripada yang kugunakan untuk menghamba kepada Pemilik Keselamatan. Ya Allah, berilah hambaMu ini kekhusukan dalam ndingkluk menghamba kepadamu. Terimakasih sudah Engkau berikan 5 waktu yang berharga berupa sholat. Setidaknya itu mengingatkanku akan lemahnya diriku. 
Maka, Mari jangan lewatkan 5 waktu berharga tadi, kalau tidak kita akan menyesal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar