Jumat, 26 Agustus 2016

Snooze

Dicerita sebelumnya, kuceritakan tentang kegelisahan hati dan sedikit triks untuk mengatasinya. Lah pas membahas soal kegelisahan kok ya pas membaca surah terakhir di pada AlQuran yaitu surah anNas. Ternyata Gusti Allah sudah menyampaikan dalam firmanNya itu bahwa sudah menjadi kodrat manusia yang hatinya akan selalu dihinggapi oleh rasa gelisah dan hasutan untuk berpaling dari Allah, berpaling dari kenyataan bahwa Allah lah satu satunya yang mesti ditaati dan disembah dalam hidup ini bukan kekayaaan, kemewahan, kekuasaan atau ketenaran.

Hasutan itu akan terus muncul, kapan dan seberapa besar hasutan itu kita bisa jadi mengetahuinya atau karena begitu halusnya bisikan dan hasutan itu kita tidak pernah menyadarinya. Terkadang kita marah dan menyesal kepada keadaan yang membuat kita terhalang untuk beribadah. Kitapun mengutuk yang namanya iblis, setan, jin atau bangsa sejenisnya. Kita menganggap merekalah yang menjadi penghalang kita untuk beribadah kepada Allah.

Namun, malu rasanya diri ini ketika mengetahui kenyataan seperti tertulis di surah anNas tadi, bahwa sesungguhnya yang sering membisikkan hasutan hasutan tidak lain ada dua golongan yaitu dari golongan jin dan manusia. Loh apa iya? Ingat, tidak ada satu keraguanpun dalam alQuran. Jadi kenyataan ini adalah benar adanya. Mau bukti? Let’s go…
Sering banget aku pengen untuk bisa sholat malam, kepingin meniru kanjeng Nabi gitu. Sudah kuat niatku untuk sholat tahajud, karena sholat tahajud dilakukan di malam hari dan setelah bangun tidur, maka hal yang terpenting adalah bagaimana bangun tidur tepat waktu sholat tahajud. Usaha yang dilakukan salah satunya adalah dengan setting alarm di handphone pada waktu tertentu. Setelah alarm itu berbunyi, apa yang kulakukan? Paling sering adalah tap di layarnya untuk mengaktifkan snooze..setelah tertunda lagi alarmnya, apa yang kulakukan, ya snooze lagi sampai akhirnya matilah alarm itu dan terlewatlah waktu sholat tahajud, malah terkadang lewat jugalah waktu berjamaah sholat subuh. Adakah pemirsa pernah mengalaminya? Insyaallah pemirsa jauh lebih baik dari aku.

Snoozing alarm ini adalah sebagai salah satu bentuk dari hasutan untuk berpaling meghadap Allah yang dibisiki oleh manusia, bukan manusia lain tetapi aku sendiri. Betapa sering aku membisiki hati dan otakku “nanti saja..masih jam 2 pagi, setengah jam 10 menit lagi deh..setengah jam lagi deh” atau “jangan bangun dulu, kamu baru tidur jam 11 malam, besok capai loh” atau denganredaksi bisikan yang lain, yang intinya adalah usah untuk menghambat, menghalangi tubuh ini untuk beribadah kepadaNya. Aku sendiri yang membatasi,l otakku sendiri yang menghalangi, ini loh otakku yang bicara, ini loh hatiku yang menyuruh. Entah ini keluar langsung dari hati atau otakku atau dari bisikan setan, tapi yang jelas, otakkulah yang menyuruh tubuh ini untuk menunda waktu sholat.
Itu masih contoh dalam hal sholat malam, berapa banyak rupiah yang batal kita donasikan ke kaleng masjid, yatim piatu dan fakir miskin karena merasa masih merasa belum kaya, belum cukup, belum sukses dan belum mulia. Berapa sering kekhawatiran bahwa kita tidak akan tercukupi kebutuhan kita ketika kita akan menjariahkan harta kita? Kita menunda infak karena takut besok tidak bisa makan, padahal stock makanan dan dollar masih melekat erat di rekening kita. Kita menunda berziarah ke haromain karena takut tidak bisa menikmati sunset di bali, wahana Disneyland ataupun salju di pegunung Alpen. Berapa sering pula kita menunda waktu sholat kita hanya karena meeting, kerjaan belum kelar, dipanggil bos ataupun yang lainnya?

Siapakah sekarang setannya? Kita atau bangsa jin itu?
Bisa jadi penundaan yang kita lakukan tadi ada porsi bisikan dari golongan jin, tapi sampai kapan kita akan membiarkan mereka menguasai hati dan pikiran kita. Tidak ada kata lain, selain kita harus melawan mereka. Seperti kata pejuang Negara ini dulu..Merdeka atoe Mati!!!! Dengan semangat kemerdekaan ini mari kita lawan terus menerus rongrongan penjajah setan ini dengan selalu berbuat baik, belajar untuk terus menjadi baik dan berusaha menjadi lebih baik setiap saatnya. Layaknya perjuangan kemerdekaan dulu, harus semangat dan tidak boleh berhenti berjuang. Dan seperti halnya kemerdekaan Indonesia, maka kemerdekaan atas hasutan jahat ini tidak bisa kita raih tanpa bantuan dari Gusti Allah, sudah seyogyanya kita harus jauh lebih gethol dan sering memohon perlindungan dan bantuan dari Allah Swt.  Sebagaimana pernah dikisahkan oleh sayyidtina Aisyah, Sesungguhnya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin merebahkan tubuhnya (tidur) di tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan ke dua telapak tangannya, kemudian beliau sedikit meludah padanya sambil membaca surat “Qul Huwallahu Ahad” dan “Qul A’udzu bi Rabbin Naas” dan “Qul A’udzu bi Rabbil Falaq,” kemudian (setelah itu) beliau mengusapkan ke dua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepalanya, wajahnya, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. Kanjeng Nabi Muhammad mengajari kita kebiasaan untuk berdoa memohon perlindungan Allah dari segala hasutan. Karena hanya dengan bantuan, dan kasih sayang, dan rahmatNyalah kita bisa menaklukan penjajahan hati ini..Semoga kita akhirnya bisa merdeka dan meraih kemenangan, semoga Gusti Allah selalu membantu dan merahmati kita. Merdeka!!

Diilhami mauidzoh by Gus Muqarrobin, semaan MANTAB jumat kliwon

Wallahu a’lam bishowab..
Bandara Halim perdana Kusuma Djakarta
22 Agustus 2016

Cak S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar