Selasa, 12 Juli 2016

Antara Miracle Fruit dan Syukur

Miracle Fruit
Belakangan ini seneng banget dan gembira ketika tanaman-tanaman buah di halaman depan rumah mulai berbunga ,berbuah dan sebagian juga sudah terpetik sekaligus ternikmati. Salah satu tanaman yang paling ditunggu berbuah adalah miracle fruit, buah ajaib kalau diterjemahkan bebas. Alchamdulillah akhirnya berbunga dan berbuah meskipun belum bisa dipetik karena masih kecil dan belum ranum. Dan meskipun setelah acara lebaran kemarin hilang buahnya.

Miracle Fruit – sekilas saja
Synsepalum dulcificum, loh apa itu? Untuk mengeja dan menghafalnya mungkin susah, gampanganya adalah, si dia adalah sejenis berry yang biasanya tumbuh di dataran Afrika Barat terutama di Ghana. Lebih dikenal juga dengan nama miracle fruit, sweet berry dan beberapa sebutan lainnya.Yang membuat buah berry yang satu ini disebut “miracle” “ajaib” adalah adanya zat yang disebut miraculin. Apa itu meraculin? Biasanya zat ini juga digunakan untuk pemanis pengganti gula. Pada buah ini zat meraculin tersebut menimbulkan efek manis, jadi setelah memakan buah ini, ketika kita makan buah atau apapun yang terasa asam menjadi manis.

Cara bekerjanya miraculin yang termasuk dalam molekul glycoprotein ini adalah ketika molekul ini melekat pada lidah setelah kita makan buah ini. Ketika pada kondisi asam, ph rendah makan miraculin akan mengikat protein, sehingga akan me-trigger sweet receptors di lidah kita, sampai molekul itu hilang oleh air atau air ludah kita maka akan terus merasakan manis.

Buah ini juga ada manfaatnya loh, karena ada kandungan miraculin, buah ini bisa dijadikan pengganti gula sehingga cocok untuk yang sedang melakukan diet gula. Bisa juga dipakai untuk menipu rasa dari sayuran—bagi yang tidak suka sayuran karena rasa sayuran akan terasa manis semua. Bisa juga untuk orang yang sedang terapi kanker loh, kan biasanya yang lagi terapi lidah terasa pahit, lah bisa memakan buah ini biar terasa tidak terlalu pahit.
Nah, sudah sedikit ada gambaran kan soal buah miracle ini, selanjutnya yukk lihat apa ada hubungan antara miracle fruit ini dengan rasa syukur. Semoga masih sabar membaca…

Sekelibat Tentang Syukur
Sebegitu pentingkah syukur itu sampai Gusti Allah menyampaikan dawuh tentang syukur? Tentu sudah tidak asing lagi kalimat “barang siapa bersyukur niscaya akan Aku tambahkan nikmat, dan barang siapa kufur/tidak bersyukur maka sesungguhnya adzab Allah sungguh berat”.

Ungkapan lain tentang syukur yang biasa kita dengar adalah kita tidak akan mampu menghitung berapa banyak Nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Gak usah jauh-jauh lihat aja di sekitar tubuh kita, mata yang bisa melihat indahnya dunia, telinga yang bisa mendengarkan nada-nada, hidung yang bisa digunakan untuk menghirup udara yang akan mengisi rongga-rongga paru-paru.

Akhirnya apakah kita tidak malu ketika semua nikmat tadi tidak diimbangi dengan penghambaan kepada Allah. Bukan kah kita hidup ini atas kuasa Allah, dan bukankah hidup dan malu ini berasal dari suku kata yang sama dalam bahasa arab. Jadi malu rasanya diri ini jika mata, telinga, hidung, semua panca indera yang sudah didapat ini tidak digunakan untuk beribadah kepadaNya. Belum lagi nikmat hidup dan iman. Bagaiamana nikmat hidup tersebut kita maknai? Sudahkah nikmat yang berupa hidup ini benar-benar kita gunakan untuk beribadah, bermanfaat bagi sesama atau hanya merepotkan manusia lain serta merusak keindahan alam ini?sudah kah mata yang diberikan ini kita gunakan untuk melihat ayat-ayatnya atau malah untuk melihat kemaksiatan?sudahkan mulut yang tidak pernah mengeluh ini kita gunakan untuk menyebut nama-nama indahNya, berdzikir atau hanya kita gunakan untuk menggunjing, memfitnah, menyampaikan berita bohon atau hanya untuk mengadu sesama manusia? Sudahkan ilmu yang sudah diberikan kita gunakan untuk bertafakur kepadanya atau hanya kita gunakan untuk mencari alasan untuk menjauhi perintahNya? Sudahkah waktu yang disediakan olehNya sudah kita manfaatkan untuk mendekatiNya atau malah untuk berleha-leha sambil bermaksiat.

Sungguh besar nikmat yang diberikan Allah, sungguh malu rasanya jika kita tidak bisa mengabdi kepada yang telah memberi kita kesempatan menikmati ciptaannya di bumi yang sedang kita pijak saat ini. Kita harus malu, bukankah tidak sempurna keimanan seseorang  sampai ada rasa malu di hatinya, malu dihadapan Allah.

Bayangkan jika mata yang biasanya melihat serpihan cahaya, tiba-tiba hanyalah kegelapan yang didapati. Bagaiamana jika suara nada-nada tiba –tiba hanyalah keheningan yang dirasakan? Bagaiamana jika jantung yang tidak pernah bosan berdenyut dan memompa darah mengalir keseluruh arteri tiba-tiba mogok bekerja apa yang bisa kita perbuat? Bisakah ilmu kita memanipulasinya, bisakah harta, kekuasaan,  jabatan dan koneksi kita bisa memaksa kembali jantung untuk bekerja. Yakinlah semuanya tidak akan berguna jika sang malaikat maut mulai bekerja.

Pada buah miracle, rasa manis itu timbul ketika kita memakan yang asam, Lalu kapan rasa syukur itu timbul/harus timbul?jawabannya ya pada saat kita merasakan berbagai rasa, tidak hanya ketika merasa manis, senang dan bahagia, melainkan ketika kita merasakan rasa sedih, terpuruk, dalam kondisi yang tidak enak semua harus disyukuri. Ketika kita mendapatkan nikmat, apapun itu biasanya kita akan mengucapkan alchamdulillah dan mensyukurinya, namun tidak jarang seperti halnya yang kulakukan adalah malah membuat aku terlena untuk beribadah dan disaat seperti itulah kurasakan beberapa nikmat mulai berkurang, hati mulai gampang gelisah, pikiran mulai melantur dan diambil beberpa kenikmatan yang lain. Makan sate yang enak masih saja merasa tidak enak, makan soto paling enak rasanya biasa saja dan sebagainya. Ini adalah contoh salah, jangan ditiru ya. Disinilah syukur tidak kumaknai sebagai upaya perbaikan hubungan dengan Sang Khaliq, padahal semakin banyak nikmat yang diberikan, maka kalau menggunakan persamaan matematika sederhana harusnya tingkat ibadah kita harus bertambah juga. Begitu juga ketika dilanda sakit atau kemalangan, terkadang juga terlalu mengeluh kepada Gusti Allah, terkadang kita—eh aku, tidak ingat bisa jadi ketika dikasih kesehatan kita lali dengan melakukan pola-pola hidup yang tidak sehat, lupa waktu, tidak beristirahat dengan cukup karena mengejar duniawi. Mungkin di saat sakit kita dekat denganNya namun diberikan sehat kembali lagi melupakanNya.

Dengan hati yang lapang menerima semua keadaan yang sudah dinashkan oleh Gusti Allah inisyaallah secara tidak langsung akan membuat wajah kita menjadi lebih sejuk untuk dipandang. Bukankah inner beauty itu akan mempengaruhi outer beauty juga?. Tidak hanya itu dengan menyadari semua kenikmatan, kekayaan. Dan kenyamanan yang didapat semata-mata adalah karunia Allah maka akan semakin ringan tangan ini untuk membaginya kepada yang lain terutama bagi yang membutuhkan. Jika semua nikmat itu diyakini hanyalah biah dari kerja keras, ibadah atau dari yang lain selain Allah maka insyaallah akan berat juga untuk mengeluarkan dan berbagi dengan yang lainnya. Jika hati sudah bersih, tangan yang ringan untuk membantu insyaallah orang yang benar-benar bersyukur akan mempengaruhi orang lain dengan tutur katanya yang sejuk, dan nasihat-nasihat yang keluar dari mulutnya adalah nasihat yang baik, karena sumbernya yaitu hatinya sudah baik. Yang keluar dari lisannya adalah kata-kata yang bijak positif, menyemangati dan bukan yang kata buruk seperti menghardik, mengolok-olok, pesimis dan lain sebagainya.

Kekayaan, kebahagian tidaklah ditunjukkan oleh gendutnya perutmu, berjejernya mobil kerenmu, megahnya tempat tinggalmu, tapi hatimulah yang harus kaya. Jika hati kita kaya maka insyaallah kita bisa memaknai semua nikmat Allah yang tidak akan pernah bisa kita hitung itu. Syukur adalah salah satu cara memperkaya hati, dengan syukur insyaallah kita tidak mudah iri akan kemapanan hidup seseorang, tidak akan berbangga di atas kenistaan seseorang. Dan di sinilah bisa dicocok-cocokan antara miracle fruit dengan syukur. Jika Miracle fruit bisa memanipulasi rasa asam menjadi manis, rasa syukur tidak hanya memanipulasi, tapi merubah kepahitan, kegetiran hidup menjadi kehidupan yang manis.

Semoga gusti Allah menjadikan kita orang-orang yang bersyukur selalu…

Wallahu a'lam bishowab
 
Surabaya, 04 Juli 2016 bertepatan 29 Ramadhan
cakS

2 komentar:

  1. Aminnnnnn,syukur sering Kita denger,namun tidak mudah pada kenyataannya.

    BalasHapus
  2. aamiiin..nggih, mari kita berusaha dan berdoa semoga menjadi manusia yang bersyukur

    BalasHapus