Jumat, 16 November 2012

Bersabar ala Nabi Yusuf As

Beberapa waktu yang lalu sempat berbincang-bincang dengan seorang sahabt tentang beberapa hal yang menyangkut kehidupan dan beberapa permasalahan yang pernah kami hadapi. Ditengah-tengah perbincangan tersebut teringatlah kisah kesabaran dari Nabi Yusuf As yang masyhur dengan ketampanan wajah dan hatinya.
Kesabaran dan kisah hidup Nabi Yusuf AS bisa dibaca semua orang, kisahnya tertulis di dalam AlQur’an terutama di surah Yusuf (diturunkan di Mekkah, 111 ayat). Dalam postingan kali ini, kisah Nabi Yusuf tidak akan diceritakan secara detail namun pada beberapa kisah saja. Pada ayat awal-awal surah ini mengatakan bahwa AlQuran berisikan kisah-kisah yang bisa dijadikan contoh dalam kehidupan ini. Pada awal surah Nabi Yusuf menceritakan kepada ayahnya yakni Nabi Ya’qub As “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Lantas Nabi Ya’qub As melarangnya untuk menceritakan kepada saudara-saudaranya karena nanti akan menjadi akar pemakaran atas Nabi Yusuf As.
Namun, saudara-saudara Nabi Yusuf yang sudah terlanjur benci dan iri kepada Nabi Yusuf dan saudara kandungnya(bunyamin), merencanakan untuk membunuhnya, namun salah satu dari mereka mengusulkan agar Nabi Yusuf dibuang saja ke dalam sumur. Dengan segala tipu daya dan usahanya mereka akhirnya membuang Nabi Yusuf As ke dalam sebuah sumur.
Singkat kata singkat cerita, akhirnya Nabi Yusuf As berhasil keluar dengan bantuan musafir yang kemudian menjualnya ke saudagar. Karena peristiwa dengan siti Zulaikho, dan fitnah dari beberapa orang kerajaan akhirnya Nabi Yusuf ditahan. Selama di tahanan, beberapa kali Nabi Yusuf mentakwilkan mimpi, kemampuan mentakwilkan mimpi ini membawa keberuntungan tersendiri bagi Nabi Yusuf saat beliau bisa mentakwilkan mimpi penguasa saat itu tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering.
Atas jasanya Nabi Yusuf diberi kepercayaan untuk bertanggung jawab atas masalah pangan di negeri itu. Sampai suatu ketika terjadi pembagian jatah sembako, saudara-saudara Nabi Yusuf juga mengantri untuk mengambil jatah, mereka tidak tahu bahwa Nabi Yusuf yang mereka buang ke sumur waktu itu menjadi penguasa sekarang ini.
Dan di sinilah terlihat dengan sangat kesabaran Nabi Yusuf. Sebentuk kesabaran yang ingin saya ceritakan kepada pembaca semua. Nabi Yusuf dengan kekuasaannya bisa saja dengan mudah untuk menghukum saudara-saudaranya yang telah mendholiminya semsa anak-anak, namun yang pilihan yang dilakukan oleh nabi Yusuf bukan menghukum mereka atas kejahatan mereka dahulu, malahan Nabi Yusuf memberikan bantuan, memberikan kebaikan kepada mereka.
Terkadang ketika kita diberlakukan tidak adil oleh orang lain kita tidak melawan, kita pasrah karena kedudukan orang yang mendlolimi kita lebih tinggi. Namun disaat kita mempunyai kedudukan, kekuasaan untuk membalas orang tersebut apa yang akan kita lakukan? Membalasnya atau memaafkan?
Ketika kita punya kekuasaan untuk membalas orang yang mendlolimi kita namun kita tidak mebalasnya bahkan mengasihani mereka. Itulah salah satu bentuk kesabaran yang utama.
Semoga sekelumit kisah Nabi Yusuf ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Pengen membaca dan mengetahui kisah nabi Yusuf selengkapnya? Maka bacalah AlQuranmu..hehehe biar semakin banyak pelajaran yang bisa pembaca sekalian dapatkan.
Bukankah akhir surah ini ditutup dengan ayat yang artinya "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.(QS Yusuf(12), ayat 111).
Demikian selama membaca semoga Gusti Allah semakin menambah pemahaman kita akan jalan hidup yang di ridloinya..Amiin


Surabaya, 16 November 2012 11:06
Cak S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar