Kamis, 29 November 2012

Curhat seorang Nabi

Pernah suatu ketika seorang Nabi Allah mengadu kepada Allah. (ada di kitab tanbighul Ghofilin Bab Balak)
Nabi : Ya Allah, kenapa ada hambamu yang selalu mengabdi, beribadah kepadaMu Engkau jauhkan dari kenikmatan dunia dan engkau dekatkan dengan kesengsaraan/balak. Sedangkan hambaMu yang ingkar kepadaMu malah Engkau dekatkan dengan kenikmatan dunia.
Allah: Hamba-hambaku yang beribadah itu Aku dekatkan dengan balak untuk membersihkan dosa-dosanya. Sedangkan untuk mereka yang ingkar kepadaKu sengaja aku manja di dunia ini untuk nanti disiksa di akheratnya.
Tidak sedikit orang yang pernah cerita, curhat kenapa sudah banyak ibadah yang dilakukan tetapi dia masih hidup dalam kesempitan, bahkan ada yang sampai putus asa untuk beribadah. Nah, parahkan?
Menurut pendapat penulis, hal itu terjadi karena kita terlalu sering menggunakan otak dalam menilai yang kita alami di dunia ini. Padahal memori otak sangat terbatas. Bukankah kita sebagai mahluk/kawulo nya Gusti Allah hanya diperintah untuk Ibadah, sedangkan urusan ganjaran, pemberian itu urusan Allah? Terkadang karena terlalu mengandalkan otak terkadang bahwa ketika berbuat baik/ibadah maka pikiran kita akan mengatakan akan mendapat ganjaran berupa kebaikan juga. Bener kan? Padahal otak kita tidak bisa menembus kekuasaan Allah, sebagai contoh curhatan di atas. Mau contoh lagi?
Suatu hari ada seorang yang hendak pergi berusaha, sampai di pintu dia ketemu dengan pengemis. Duit yang dia punya hanya 10 ribu yang akan dia gunakan untuk usaha. Karena merasa kasihan kepada pengemis tadi, diberikanlah uang 10ribu yang dia miliki. Akhirnya dia tidak jadi pergi berusaha karena gak ada ongkos. Karena orang tadi mengandalkan otaknya saja maka dalam pikirannya timbul bahwa ketika dia amal 10ribu akan mendapat 1juta rupiah. Kemudia dia mengadudu dan menggerutu dalam hati, ternyata amal dia tidak dibalas oleh Allah.
Hal ini didengar oleh Malaikat dan Allah, berkatalah malaikat, “Ya Allah, kenapa amal orang tersebut tidak Engkau balas?” Gusti Allah menjawab “ Coba engkau lihat catatan di Lauchul Machfudz”. Setelah dilihat oleh Malaikat ternyata dalam catatan orang tersebut, ada tulisan ketika orang tersebut keluar rumah untuk berusaha mendapatkan duit dia akan mengalami kecelakaan yang biaya berobatnya 1juta. Karena dia menshodaqohkan 10ribunya tadi dan tidak jadi pergi berusaha maka dia terhindar dari kecelakaan yang menyebabkan dia harus berobat sebesar 1juta.
Kita sebagai manusia dengan secanggih apapun otak kita tidak akan mampu untuk menjangkau rencana Tuhan seperti itu. Maka jangan pernah bersprasangka buruk kepada Allah.
Tugas kita sebagai abdi adalah menjalankan semua perintahNya, dan janganlah kita ikut mengatur ganjaran dari perbuatan kita, karena itu hanya hak Dia Yang Maha Kuasa atas segala hal.
Demikian cerita singkat ini semoga bisa bermanfaat

Jember, 29 November 2012, 11:28
Cak S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar